Custom Search

Thursday, May 21, 2009

INTERVENSI KEPERAWATAN PADA KLIEN MENINGITIS

Intervensi Keperawatan pada klien dengan meningitis
Diagnosa Keperawatan 1
Ketidakefektifan perfusi serebral berhubungan dengan pembengkakan jaringan serebral, gangguan aliran darah sekunder terhadap perdarahan, hematoma, odema, trombus, embolus atau spasme

Definisi
Suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk memelihara jaringan pada tingkat seluler
a. Karateristik :
Subyektif :
- Nyeri kepala
- Pusing
- Kehilangan memori
- Bingung
- Kelelahan
- Kehilangan visual
- Kehilangan sensasi

Obyektif :
- Bingung / disorientasi
- Penurunan kesadaran
- Perubahan status mental
- Gelisah
- Perubahan motorik
- Dekortikasi
- Deserebrasi
- Kejang
- Dilatasi pupil
- Edema papil

b. Intervensi Kepererawatan / NIC :
1) Peningkatan Perfusi Serebral : Peningkatan keadekuatan perfusi dan pembatasan dari komplikasi untuk pasien yang mengalami atau beresiko untuk terjadi ketidakadekuatan perfusi serebral
2) Pemantauan Tekanan Intra Kranial : Pengukuran dan interpretasi data pasien untuk mengatur tekanan intrakranial
3) Pemantauan Neurologis : Pengumpulan dan analisis data pasien untuk mencegah atau mengurangi komplikasi neurologis
4) Terapi oksigen
5) Penatalaksanaan Sensasi Perifer : Pencegahan atau pengurangan cedera atau ketidaknyamanan pada pasien dengan perubahan sensasi

c. Aktifitas Keperawatan
1) Peningkatan perfusi serebral
- Konsultasi dengan dokter untuk menentukan parameter hemodinamik
- Buat kondisi hipertensi dengan penambahan volume atau inotropik atau agen vasokontriksi atau yang direkomendasikan untuk mempertahankan tekanan perfusi serebral
- Pemberian obat vasoaktif untuk mempertahankan hemodinamik
- Pemberian agen untuk meningkatkan volume intravaskuler (koloid, kristaloid)
- Monitor protrombin time dan partial tromboplastin time bila menggunakan hetastarch
- Berikan agen reologik (manitol dosis rendah, dekstran)
- Pertahankan level hematokrit sekitar 33 % untuk terapi hipervolemi hemodilusi
- Pertahankan level glukosa darah dalam kondisi normal
- Konsul dengan dokter untuk menentukan tingginya kepala dari tempat tidur 15 atau 30 derajat dan observasi respon pasien
- Cegah fleksi leher atau fleksi lutut yang berlebihan
- Pertahankan PCO2 sekitar 25 mmHg atau lebih
- Berikan dan monitor efek osmotik, diuretik dan kortikosteroid
- Berikan obat nyeri
- Monitor status neurologi
- Hitung dan monitor tekanan perfusi serebral
- Monitor tekanan intra kranial pada saat melakukan tindakan perawatan
- Monitor status respirasi : kecepatan, irama, dan kedalaman pernafasan serta kadar PO2 dan PCO2, pH dan bikarbonat
- Dengarkan suara paru adanya krekless atau suara nafas tambahan lain
- Monitor tanda adanya kelebihan cairan (ronchi, JVD, edema, peningkatan sekresi paru)
- Monitor perfusi oksigen ke jaringan (SaO2, Hb)
- Monitor laboratorium perubahan oksigenasi atau keseimbangan asam basa
- Observasi intake out put

2) Monitor tekanan intra cranial
- Berikan informasi kepada keluarga
- Dapatkan sample cairan serebrospinal
- Catat perubahan respon pasien
- Monitor tekanan intrakranial dan respon neurologi pada saat tindakan keperawatan
- Monitor intake dan out put
- Batasi pasien jika diperlukan
- Monitor suhu
- Cek adanya kaku kuduk
- Berikan antibiotik
- Posisikan pasien dengan elevasi kepala 30 – 45 derajat dengan posisi leher netral
- Minimalkan stimulasi lingkungan
- Pada saat melakukan tindakan keperawatan cegah peningkatan tekanan intrakranial

3) Pemantauan neurologis
- Monitor ukuran, bentuk pupil dan kesimetrisannya serta reaksi terhadap cahaya
- Monitor tingkat kesadaran
- Monitor tingkat orientasi
- Monitor GCS
- Monitor memori jangka pendek, perhatian, afek, perasaan dan tingkah laku
- Monitor tanda vital
- Monitor status pernafasan : analisa gas darah, pulse oksimetri, kedalaman nafas, pola dan kecepatan pernafasan
- Monitor refleks kornea
- Monitor batuk dan reflek muntah
- Monitor tonus otot dan gerakan otot, gaya berjalan, proprioseptik
- Monitor kekuatan genggaman
- Monitor adanya tremor
- Monitor kesimetrisan wajah
- Monitor lidah yang menonjol keluar
- Monitor adanya gangguan visual : diplopia, nistagmus, pandangan kabur
- Catat keluhan nyeri kepala
- Monitor karakteristik bicara : afasia
- Monitor respon terhadap stimulus : verbal, taktil
- Monitor adanya parestesia, mati rasa
- Monitor sensasi bau
- Monitor respon babinski
- Cegah aktifitas yang meningkatkan tekanan intrakranial

4) Terapi oksigen
- Siapkan peralatan oksigen
- Berikan tambahan oksigen
- Monitor aliran oksigen
- Instruksikan kepada pasien tentang pentingnya terapi oksigen
- Cek oksigen secara periodic
- Monitor efektifitas terapi oksigen
-
Diagnosa Keperawatan 2
Nyeri akut yang berhubungan denganagen pencedera biologis, proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.
Defenisi :pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan ( international association for the study of pain); awitan yang tiba – tiba atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari 6 bulan
Batasan Karakteristik :
Data subjektif
- Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan dengan isyarat nyeri

Data Objektif
- Gerakan menghindari nyeri
- Posisi menghindari nyeri
- Perubahan autonomic dari tonus otot
- Respon – respon otonomik misalnya diaphoresis tekanan darah, pernafasan, perubahan nadi, dilatasi pupil
- Perubahan nafsu makan
- Prilaku distraksi
- Prilaku ekspresif
- Wajah topeng ( gerimisan )
- Prilaku menjaga atau melindungi
- Focus menyempit
- Bukti yang dapat diamati
- Berfokus pada diri sendiri

Intervensi Kepererawatan / NIC :
a. Administrasi analgesic
b. Manajemen nyeri
c. Manajemen sedasi

Aktivitas keperawatan
a. Administrasi analgesic :
· Kaji lokasi nyeri, kualitas, karakteristik dan skala nyeri sebelum pemberian obat
· Cek order dokter tentang pemberian obat
· Kaji riwayat alergi obat
· Evaluasi kemampuan pasien pada rute dandosis pemberian obat
· Pilih analgesic atau kombinasi dan bila perlu lebih dari satu sesuai order
· Catat pemberian narkotika sesuai dengan protokol
· Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian
· Berikan kenyamanan pada pasien dan relaksasi
· Berikan analgesic tepat pada waktunya untuk mencegah kelemahan dan hilangnya efek analgesic terutama pada nyeri berat.
· Jelaskan tentang keefektifa analgesic.
· Pertimbangkan pemberian infuse dan bolus opioid untuk mempertahan level serum
· Evaluasi efektivitas analgesic pada saat pemberian terutama pada dosis awal, observasi tanda dan gejala yang tidak diinginkan seperti depresi respirasi, mual, muntah mulut kering dan konstipasi
· Dokumentasikan respon analgesic dan efek sampingnya
· Implementasikan tindakan untuk menurunkan efek samping analgesic
· Kolaborasikan dengan dokter jika obat, dosis rute pemberian
· Ajarkan tentang penggunaan analgesic, strategi untuk mengurangi efek samping dan cara – cara mengekspresikan nyeri.

Aktivitas keperawatan
b. Manajemen nyeri
· Kaji nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekwensi, kualitas, intensitas dan faktor pencetus
· Observasi aspek non verbal akibat ketidak nyamanan khususnya akibat ketidakmampuan komunikasi
· Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasiennya dan responnya terhadap nyeri
· Kaji faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri
· Kaji pengetahuan pasien dan kepercayaan pasien tentang nyeri
· Pertimbangkan pengaruh kebiasaan pada respon nyeri
· Kaji respon nyeri yang mempengaruhi pada kualitas hidup ( tidur, rasa,aktivitas, kognisi,perasaan )
· Kaji factor – factor yang dapat meringankan dan memperberat nyeri
· Evaluasi pengalaman nyeri yang lalu .
· Evaluasi tindakan efektif apa yang dilakukan pada saat nyeri
· Bantu pasien dan keluarga untuk mendapatkan support
· Kaji factor pencetus yang meringankan atau menambah berat rasa nyeri
· Lakukan pengkajian tentang hal – hal yang membuat pasien nyaman dan lakukan monitoring.
· Berikan informasi tentang nyeri meliputi, penyebab,lama dan antisipasi ketidak nyamanan selama prosedur
· Kontrol factor lingkungan yang mempengaruhi ketidak nyamanan
· Kurangi factor presipitasi yang bisa meningkatkan nyeri missal ketakutan dan kelelahan.
· Pertimbangkan tindakan yang dilakukan meringankan nyeri sesuai dengan sumber nyeri
· Ajarkan kegunaan teknik non farmakologi seperti hipnotik, teknik relaksasi.

Aktivitas keperawatan
c. Manajemen sedasi :
· Reviw riwayat kesehatan pasien dan hasil tes diagnostic jika pada pasien ditemukan riwayat pemberian sedatif
· Tanyakan pada klien dan keluarga tentang riwayat pemberian sedatif
· Kaji adanya pemberian obat yang lain dan kontra indikasi pemberian sedatif
· Jelaskan pada klien dan keluarga tentang efek pemberian sedatif
· Berikan inform concet
· Evaluasi tingkat kesadaran klien dan cegah / hindari reflek sebelum pembrian sedative
· Pertahankan vital sign, saturasi oksigen, dalam batas normal
· Siapkan alat-alat resusitasi emergency terutama O2 100 %, obat-obat emergency dan depribilator
· Berikan IV line







Diagnosa Keperawatan 3
Hipertermia berhubungan dengan efek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus
Definisi: Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya.
Batasan Karakteristik :
Data Subjektif :
- Mual
Data objektif
- Kulit memerah
- Suhu tubuh meningkat diatas rentang normal
- Frekwensi nafas meningkat
- Kejang/ konvulsi
- Kulit hangat bila disentuh
- Takikardi

Intervensi Keperawatan :
a. Perawatan Fever
b. Temperatur regulation
c. Monitoring Vital Sign

Aktivitas keperawatan :
a. Perawatan Fever
- Monitor temperature tiap waktu sesuai indikasi
- Monitor insisibe water los
- Monitor warna kulit dan temperature
- Monitor tekanan darah, nadi, respirasi, sesuai indikasi
- Monitor penurunan tingkat kesadaran
- Monitor WBC, hemoglobin, dan nilai hematokrit
- Monitor intake dan output
- Monitor abnormalitas eletrolit
- Monitor keseimbangan asam basa
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
- Berikan tepid spong bed
- Tingkatkan pemberian cairan peroral
- Berikan cairan IV sesuai indikasi
- Tingkatkan sirkulasi udara dengan menggunakan kipas angin.
- Berikan oksigen sesuai indikasi

Aktivitas keperawatan:
b. Temperatur regulation
- Monitor suhu minimal setiap 2 jam sesuai indikasi
- Gunakan alat untuk memonitor suhu secara kontinyu
- Monitor tekanan dara, nadi, pernafasan
- Monitor warna kulit dan temperature
- Monitor tanda dan gejala hipertermia
- Berikan intake cairan dan nutrisi yang adekuat
- Berikan pengobatan yang diindikasikan untuk mencegah
- Berikan pengobatan antipiretik.
- Gunakan matras dingin dan tepid bath untuk merobah temperature

Aktivitas keperawatan :
c. Monitoring Vital Sign
- Monitor tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan
- Monitor tekanan darah sebelum dan sesudah perubahan posisi.
- Monitor tekanan darah setelah pasien diberikan pengobatan
- Aukultasi tekanan darah dikedua lengan dan bandingkan
- Monitor tekanan darah nadi dan respirasi sebelum, selama dan sesudah aktivitas
- Monitor tanda gejala hipertermia
- Monitor karakteristik dan kualitas nadi
- Ukur nadi apical dan radial bersamaan dan catat adanya perbedaan
- Monitor respirasi rate dan ritme
- Monitor pulse oksimetri
- Monitor ketidak abnormalan pola nafas
- Monitor warna kulit temperature dan kelembaban
- Monitor sianosis sentral dan perifer
- Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan pada vital sign
- Cek secara periodic instrumentyang digunakan untuk mengambil data pasien.

Diagnosa Keperawatan 4
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, perubahan dalam status kesehatan
Defenisi : suatu keresahan perasaan ketidaknyamanan yang tidak mudah atau yang disertai respon otonomis sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu, perasaan kwatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Ini merupakan tanda bahaya yang memperingatkan tanda bahaya yang akan terjadi yang memampukan individu untuk membuat pengukuran untuk mengatasi ancaman.

Karakteristik :
- Gelisah
- Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Afektif : cemas ketakutan, menderita, distress, perasaan tidak adekuat, berfokus pada diri sendiri, irritabilitas
- Khawatir
- Fisiologis : imsomnia,gemetar, tremor, suara bergetar
- Parasimpatis: nyeri abdomen, penurunan tekanan darahPenurunan nadi, diare, pingsan, kelelahan, frekwensi berkemih, gangguan tidur , mual
- Simpatis : anoreksia, mulut kering, muka merah, berkeringat, tekanan darah meningkat, nadi meningkat, pernafasan meningkat, reflek meningkat.
- Kognitif : konvulsi, sulit berkonsentrasi, kemampuan belajar menurun, mudah lupa, khawatir.

Intervensi keperawatan
a. Reduksi Ansietas
Aktivitas keperawatan :
a. Reduksi Ansietas :
- Lakukan pendekatan dengan tenang
- Jelaskan semua prosedur dan kondisi klien
- Pahami tentang stuasi pasien yang sangat membuat stress
- Dampingi klien untukmemberikan rasa tenang dan menurunkan ketakutan
- Kaji adanya peningkatan ansietas
- Berikan obat penenang sesuai order

DAFTAR PUSTAKA

Dochterman,(2000) Nursing Interventions Classification (NIC),USA : Mosby
Doenges,(2000)Rencana Asuhan Keperwatan Pedoman untuk perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Jakarta: EGC
Wilkinson, (2006) Buku Saku Diagnose Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan Kriteria Hasil NOC,Jakarta: EGC.

baca selengkapnya......

ASKEP ANAK DENGAN MENINGITIS

a. Pengertian
Meningitis bakterial adalah suatu keadaan dimana meningens atau selaput dari otak mengalami inflamasi oleh karena bakteri (Sharon & Terry; 1993; 303).

b. Etiologi dan karakteristik
Infeksi/ keadaan inflamasi dari meningens ini lebih sering disebabkan oleh beberapa bakteri berikut, antara lain; Haemophilus Influenzae (tipe B), naisseria meningitidis (meningococus), dan streptokokus (Sharon & Terry; 1993; 303).
Bakterial meningitis adalah manifestasi yang muncul akibat adanya bakteri yang melakukan invasi didalam selaput otak. Invasi bakteri ke otak dapat terjadi secara langsung maupun tak langsung. Invasi bakteri secara tak langsung dapat berupa adanya pencetus sebelumnya seperti pneumonia, otitis media, sinusitis dimana bakteri ikut didalam aliran darah dan mencapai selaput otak serta mengadakan invasi.
Invasi bakteri dapat secara langsung misalnya adanya trauma kepala, luka tembus atau adanya intervensi operasi sehingga bakteri dapat langsung mengenai selaput otak.
Komplikasi yang dapat terjadi akibat dari meningitis bakterial adalah kematian jaringan otak, terjadinya hidrocephalus akibat dari sumbatan pada aliran cerebrospinal fluid yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan intrakranial.
Penumpukan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan produksi cerebrospinal fluid, adanya obtruksi aliran dalam ventrikel (non comunicating) atau menurunnya kemampuan dalam melakukan absorbsi (comunicating).
Hidrosephalus dengan tipe penyebab non comunicating merupakan hal sering terjadi pada anak usia dibawah 2 tahun (Candy smith; 1988; 149).


c. Manifestasi klinis
Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya infeksi geeneral pada umumnya seperti demam, mungkin juga didapati adanya sakit kepala yang hebat, photophobia, kaku kuduk, didapatinya tanda kernig dan tanda brudzinski.

d. Pathofisiologi

e. Terapi dan Penatalaksanaan
Terapi pilihan pada bayi yang telah mengalami meningitis bakterial dengan komplikasi hidrocephalus adalah dilakukan pembedahan dengan tujuan untuk pemasangan shunt guna mengalirkan cerebrospinal fluid yang tersumbat di dalam otak. Ada beberapa jenis shunt antara lain (VP) ventrikulo peritoneal shunt dan (VA) ventriculoatrial shunt.
Penatalaksanaan pada bayi dengan hidrocehalus adalah pemberian posisi head up dan pengawasan pemberian cairan yang adekuat.

f. Tanda dan gejala yang muncul
Demam, sakit kepala, lethargy, muntah, ubun-ubun yang cembung, photopobia, malas atau tidak mau minum, tangisan yang menjerit, perubahan pada pupil (seringkali dilatasi), terdapatnya tanda kernig dan brudzinski, apnea, peningkatan lingkar kepala dan terdapatnya perubahan kesadaran.
Pada bayi yang sudah mengalami hidrocephalus mungkin didapatkan peningkatan lingkar kepala, ubun-ubun yang cembung, sunset eye phenomen, muntah, malas minum, lethargy dan perubahan tingkat kesadaran.
Pada pemeriksaan fisik mungkin juga didapati tachycardia, tachypnea/ bradypnea, peningkatan tekanan darah, diaphoresis, peningkatan diameter pupil (dilatasi).

g. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah pemeriksaan kultur/ biakan kuman; hasil yang didapatkan adalah biakan kuman (+) sesuai dengan jenis kuman, pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya thrombositopenia.

h. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul, tujuan dan intervensi
1. Resiko terjadinya peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan infeksi pada selaput otak.

Tujuan:
Tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial selama dalam masa perawatan, dengan kriteria; reaksi pupil terhadap cahaya (+), refleks normal, gerak dan tangis yang kuat, respirasi spontan, suhu dalam batas normal.

Intervensi:
a. Kaji tanda vital, GCS (jika dapat dilakukan) dan tanda-tanda dari terjadinya penurunan kesadaran.
b. Ciptakan dan pertahankan lingkungan yang tenang dan nyaman.
c. Berikan posisi head up + 30O.
d. Ukur lingkar kepala tiap hari.
e. Kolaborasi dalam pemberian cairan yang adekuat.
f. Berikan obat sesuai dengan program; antibiotik, antipiretik, dan antikonvulsan.
g. Ikut sertakan keluarga dalam perawatan bayi secara aktif.


. 2. Nyeri berhubungan dengan sakit kepala, trauma kepala, tindakan invasif (pengambilan cairan CSF, pengambilan darah)

Tujuan:
Terbebasnya anak dari rasa nyeri dengan kriteria; menurunya intensitas menangis, wajah tampak tenang, tanda vital dalam batas normal, menurunya tingkat diaporresis.

Intervensi:
a. Kaji dan catat tanda dan gejala dari nyeri.
b. Perlakukanlah anak dengan lembut dan penuh perasaan.
c. Anjurkan kepada keluarga untuk menunggu dan ikut sertakan secara aktif dalam merawat klien.
d. Kolaborasi dalam pemberian analgesik, antipiretik, dan antibiotk sesuai jadwal dan amati reaksi klien terhadap pengobatan yang diberikan.
e. Jika dapat dilakukan gunkan tehnik untuk mengurangi rasa nyeri seperti distraksi, aktivitas untuk mengalihkan perhatian.
f. Observasi terhadap efektivitas dan rasa nyeri yang dirasakan oleh anak.


DAFTAR PUSTAKA

Axtonb, Sharon Ennis & Terry Fugate. (1993). Pediatric Cre Plans. USA: A Devision of The Benjamin/ Cummings Publishing Company Inc.

Catzel, Pincus & Ian robets. (1990). Kapita Seleta Pediatri Edisi II. alih bahasa oleh Dr. yohanes gunawan. Jakarta: EGC.

Whalley & wong. (1991). Nursing Care of Infant and Children Volume II book 1. USA: CV. Mosby-Year book.

baca selengkapnya......

Monday, May 4, 2009

Mainan apa yang paling tepat?

Pakailah usia sebagai panduannya. Misalnya, bayi usia 2 bulan sangat senang dengan permainan-mainan yang bergerak dan melayang. Sementara anak usia 15 bulan senang bermain ‘masak-masakan’ atau ‘dokter-dokteran’. Untuk mendapatkan kiat yang tepat sesuai usia anak Anda, pilihlah kisaran usia di bawah ini:
* Bayi Baru sampai usia 2 bulan
* 3 sampai 6 bulan
* 7 sampai 9 bulan
* 10 sampai 12 bulan
* 13 sampai 18 bulan
* 19 sampai 24 bulan
* 25 sampai 30 bulan
* 31 sampai 36 bulan
Bayi Baru sampai usia 2 bulan

Di bulan pertama, sebelum bayi belajar meraih obyek atau tengkurap, ia akan lebih tertarik memperhatikan dan mendengarkan benda-benda yang berbunyi. Awalnya memang akan membuatnya pening tapi ia akan bisa menyesuaikan diri melihat benda-benda yang jauhnya sekitar 10-15 cm dari matanya.

Bayi suka memandangi wajah—dan bisa mengenali wajah ayah-ibunya dalam 1 bulan—tapi dia juga suka melihat gambar-gambar wajah. Gambar dengan warna kontras dan terang juga akan menarik perhatiannya.

Ia juga sedang belajar mengapresiasi bunyi dan suara musik lembut. Mainan yang yang bisa bergerak pelan dan mengeluarkan bunyi akan sangat disenanginya.

* Mainan yang Bisa Digenggam. Keterampilan visualnya yang semakin berkembang membuatnya tertarik untuk mengapresiasi apapun yang diperlihatkankan ke hadapannya. Si kecil memang belum dapat menggenggam lama mainan-mainan itu, namun ia akan ‘meninju-ninju’ mainan itu dengan senang.

* ‘Tape Player’ atau Kotak Musik. Musik adalah salah satu cara terbaik untuk menghibur dan menenangkan bayi. Mainkan beragam jenis musik—bukan jenis musik yang bising—dan tunggulah responnya.

* Mainan yang Bergerak-gerak atau Berbunyi. Mainan seperti itu mampu memperkaya dimensi visual kehidupan bayi secara horizontal. Melihat benda dengan komposisi kontras yang mencolok serta dalam berbagai bentuk sangat baik untuknya. Kebanyakan bayi sangat senang melihat benda-benda seperti itu. Gantungkan mainan jenis itu di sebelah kanan atas boks tidurnya. Bayi-bayi baru lebih condong melihat ke arah kanan (80%). Agar aman, gantungkan dengan jarak yang tak bisa diraihnya.

* Cermin (non kaca). Meski mereka belum sadar dengan dirinya sendiri di tahapan ini, tapi bayi akan menemukan keasyikan sendiri saat melihat refleksi dirinya. Tempelkan cermin (sebaiknya bahan yang terbuat dari non kaca) di sisi boksnya atau di kursi makannya.

* Buku Ringan dengan Warna-warna Kontras. Buku-buku cerita khusus untuk bayi dengan gambar-gambar sederhana dan kontras juga akan menarik perhatian mereka. Buka buku disamping bayi (yang sudah bisa duduk), sambil bacakan kisah di dalamnya.

* Mainan Sensorik. Mainan ringan yang bisa berbunyi, bergetar atau mencicit sangat disukai oleh bayi berusia 1-2 bulan. Mainan yang berbunyi juga akan membantu bayi ’tersadar’ dengan apa yang dilakukan oleh tangannya.

* Sarung tangan dan Gelang Tangan. Kenakan dua mainan ini di pergelangan tangan atau kaki bayi. Bunyi derik atau kertak-kertuk dari mainan akibat goyangan tangan/kaki akan merangsangnya untuk terus aktif mengerakkan tangan atau kakinya.

* Lonceng Angin. Bayi menyukasi musik lembut, gantungkan mainan ini di tempat yang bisa bayi lihatdan dengarkan suaranya. Kalau lonceng ditaruh di atas boks tidurnya ia akan terbiasa memperhatikan itu sebelum ia jatuh tertidur.

3 sampai 6 bulan

Memasuki tahapan usia ini, bayi akan menemukan betapa menyenangkan keterampilan tangannya berkembang. Kini telapak tangannya sudah tak lagi terus menggenggam, tapi jarinya sudah bisa digunakan untuk diisap dan menggenggam mainan yang ditaruh di telapak tangannya. Tangannya sudah mampu meraih dan saling berkoordinasi untuk memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya. Ia juga sudah dapat memutar pergelangan tangannya untuk memeriksa mainan yang diberikan padanya, sebelum dimasukkan ke mulutnya.

Saat memilih mainan, pastikan semuanya aman untuk dikunyah atau digigit oleh si kecil (periksa labelnya). Jangan pernah meletakkan mainan-mainan jenis itu di atas boks dengan diikat menggunakan karet elastis. Ini berbahaya karena bisa membuat si kecil tercekik atau terlilit.

Di usia 6 bulan si kecil mungkin sudah bisa tengkurap sempurna. Karenanya beri ia mainan yang bisa memberiya perspektif kehidupan baru yang penuh suara, berwarna dan penuh perubahan:

* Mainan Terangkai. Pada dasarnya ini merupakan jenis mainan yang terangkai satu paket yang digantung (mainan berjuntai-juntai dengan aneka pernik dan berbunyi). Bentuknya yang ’ramai’ menarik minat bayi untuk menyentuhnya: mencoba untuk menarik, memutar dan mencolek-coleknya. Tapi saat bayi menginjak usia 5 bulan mungkin permainan jenis ini sudah tak menarik perhatiannya lagi.

* Gelang-gelang Berbunyi. Bayi sangat senang membuat kebisingan. Beri ia gelang-gelang berbunyi dan lihatlah bagaimana ia memainkannya. Agar ia tambah aktif, putarkan musik bertempo cepat (bayi usia ini suka mendengar musik dan ritme).

* Batang Aktivitas. Pernah lihat batang-batang yang terangkai di stroller bayi? Atau ‘baby-walker’? Itu dia. Bentuknya yang warna-warni dan mengeluarkan bunyi merangsang bayi untuk mengeksplorasinya dengan mencolek, menggenggam dan menggesernya.

* Mainan Hewan. Di usia ini bayi sudah mulai memperhatikan hewan. Ada baiknya sediakan mainan berupa boneka hewan yang bisa dipakainya untuk menyalurkan rasa sayangnya pada binatang. Tapi ingat, pilihlah jenis permainan yang rapi dan bagus jahitannya (jangan ada benang terjurai), tidak memiki mata yang terbuat dari plastik, berkancing, berpita dan berajut, karena semua itu berisiko membuat bayi tersedak atau tercekik.

* Mainan Mencuit. Beri mereka bebek-bebekan atau katak mencuit yang dapat digenggam dan diremas olehnya. Mainan jenis ini amat cocok menjadi temannya mandi di bak mandi.

* Buku Cerita. Ada buku-buku cerita—dengan kertas tebal--khusus untuk bayi seusia ini. Bagaimanapun, membiasakan anak membaca buku sejak usia dini akan sangat berguna di masa yang akan datang. Bacakanlah dengan suara akan merangsang keterampilan mendengar dan berbahasanya. Gunakanlah intonasi yang sesuai dengan jalan ceritanya,kalau ada syair yang harus diyanyikan maka nyanyikan. Ini akan membuat bayi semakin tertarik dengan bukunya.

* Gelang Plastik Warna-warni. Tidak ada yang paling disukai bayi selain menggigit dan mengulum gelang plastik warna-warni untuk mengatasi gusinya yang terasa gatal dan nyeri. Yang paling baik, sediakan mainan yang juga berfungsi sebagai ‘teether’. Simpan ‘teether’ di dalam kulkas (jangan di freezer) supaya sensasi dingin mengatasi rasa nyeri dan gatal di gusi itu.

* Selimut atau Karpet Aktivitas. Sediakan selimut atau karpet-karpet bergambar atau yang memiliki komponen bongkar pasang di atasnya. Selimut/karpet ini akan berguna ketika Anda mengajaknya bermain di taman atau bahkan di rumah, untuk merangsangnya untuk belajar merangkak.

7 sampai 9 bulan
Gaya bermain si kecil Anda sekarang terlihat tambah bergairah. Saat ia mengambil sendok, pasti itu akan dipukul-pukulkan ke piring atau mangkuk makannya. Begitu pun bila melihat serenceng kunci, pasti akan digoyang-goyangnya. Kini ia sudah bisa meraih dua mainan sekaligus, dan juga melemparnya sekaligus. Pergerakan tubuhnya bertambah rapi. Ia bahkan sudah dapat memungut remah makanan yang terjatuh di lantai.

Ia juga menjadi lebih awas terhadap mainan yang pernah dilihatnya. Ia akan mengenali beberapa mainan yang pernah dipegang atau diihatnya. Bahkan ia bisa menginginkan mainan tertentu yang sedang ingin dimainkannya, dan mencarinya. Karena kemampuannya itu, Anda sudah bisa mengajaknya bermain ’simpan dan cari’ mainan.

Di usia ini bayi sedang senang-senangnya berkeliling. Mereka menjadi bayi yang sangat aktif. Ia sudah sangat pandai duduk, berguling, dan bertumpu pada kaki dan tangannya (merangkak). Saat usianya menginjak 8 bulan, dia mungkin sudah bisa berdiri dan bersandar pada kursi atau anak tangga. Mainan-mainan di bawah ini bisa membantunya memperkuat semua kemampuan tadi:

* Mainan Bongkar Pasang. Banyak bayi menyukai jenis mainan ini. Karena pada dasarnya di usia ini mereka senang melepas, memutar, membuka dan mememasangnya kembali. Mainan ini bagus untuk merangsang keterampilan koordinasi mata-tangan.

* Boneka (Orang atau Hewan). Bayi-bayi seusia ini sedang membangun kedekatan dengan mainan favoritnya. Pakar anak sering menyarankan para orangtua untuk memperkuat koneksi itu. Hindari boneka yang berpita, bermata plastik, yang jahitannya tak rapi atau apapun yang bisa ditarik dan dimasukkan ke mulut bayi. Pilihlah boneka yang berukuran kecil saja.

* Bola. Bola adalah salah satu mainan yang paling digemari oleh anak-anak dari berbagai usia. Pilih bola plastik berbahan aman dan mainkan dengan menggulirkan bergantian dari Anda kepada bayi. Atau gulingkan bola tersebut hingga ke kamar supaya bayi bisa mengejarnya.

* Barang Rumah. Cari salah satu barang di dapur yang menjadi favorit si kecil. Mangkuk plastik, cangkir takar, atau sendok kayu mungkin dapat membuat Si Kecil lebih bahagia.

* Balok Susun. Tunjukkan pada bayi Anda bagaimana menyusun dan membongkar balok. Susunlah balok-balok itu ke dalam kontainer (kotaknya) dan keluarkan, lalu ajak ia untuk menyusunnya kembali.

* Mainan Bergerak. Mobil-mobilan, kereta, motor-motoran atau mainan yang bisa mengeluarkan sesuatu, baik jika dimainkan oleh bayi yang baru saja merangkak.

* Buku. Inilah masa dimana membaca buku menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi Anda dan si kecil. Setelah membacanya Anda bisa memberi buku pada si kecil agar ia bisa membalik-balikkan halamannya.

10 sampai 12 bulan

Di usia 9 atau 10 bulan, bayi biasanya sudah bisa dan hapal bagaimana ia harus menuju ke kamar, dengan merangkak atau merayap menggunakan satu furnitur ke furnitur lainnya. Menginjak usia 12 bulan, banyak bayi yang sudah bisa berjalan dengan baik.

Ditingkat usia ini bayi Anda mulai belajar menggunakan sebuah obyek sebagai alat. Misalnya mendorong bola dengan sendok atau memainkan wortel di piring menggunakan sendok. Mereka juga mulai menyukai permainan interaktif. Gelitik pinggangnya, pasti ia akan menggelitik balik pinggang Anda. Atau bicaralah di gagang telepon/ponsel, lalu berikan itu ke si kecil. Pasti ia akan ikut bergumam dan mengoceh.

Keterampilan menyelesaikan masalahnya semakin berkembang baik. Sekarang ia lebih suka meneliti mainan yang berada di dalam sebuah kotak dibandingkan sekedar meraih kotaknya. Ia juga sudah mulai mengenal beberapa kata dan nama-nama benda yang dikenalnya dengan baik. Dengan dua kaki atau merangkak, bayi di usia ini sangat senang merasakan kebebasan bergerak untuk meraih dan menyentuh apapun yang dilihatnya berada diluar jangakauannya. Jadi sediakan mereka jenis mainan:

* Mainan yang Bisa Didorong-dorong. Mainan jenis ini memberi kesempatan pada bayi untuk mengasah keterampilan barunya, yakni berjalan. Anda bisa menyediakan mainan ‘truk-trukan’ atau mobil-mobilan berukuran besar.

* ‘Bola Bersegi’. Ada jenis permainan yang berbentuk bola tapi tidak bersisi bulat, namun bersegi 12 karena setiap seginya mewakili berbegai bentuk (bulat, kotak, segitiga, dsb). Mainan jenis ini akan mengasah keterampilan Si Kecil dalam menyelesaikan masalah, karena ia melihat bola tidak bergulir tak seperti yang biasa ia lihat.

* Bola. Bermain bola akan semakin menarik perhatiannya, bila Anda mengajak bermain sambil berdiri.

* ‘Telepon-teleponan’. Semua bayi sangat senang mengimitasi perilaku orangtuanya. Apalagi meniru Anda yang sedang bertelepon. Belikan mainan ini agar ia bisa berimajinasi lewat kata-katanya yang belum jelas terucap dan bermain dengan tombol-tombol nomornya. Semakin terlihat asli bentuk telepon, semakin baik.

* Buku-buku. Di tahapan usia ini, rasa keingintahuan anak-anak sangatlah besar. Sediakan buku-buku berjenis ‘flip & flap’ di dalamnya. Misalnya ada kandang ayam yang bisa dibuka pintunya, dan sebagainya.

* Balok-balok. Mainan ini memberi kesempatan bagi si kecil untuk melatih seni menumpuk. Ia mungkin bisa menumpuk sekaligus tiga balok atau empat, dan jatuhnya balok-balok tersebut (dikarenakan mungkin tak disusun dengan baik) akan memberinya kepuasan tersendiri.

* Ember-Sekop. Jika si kecil sangat hobi bermain ‘mengisi dan membuang’, inilah mainan yang akan sangat digemarinya. Sediakan juga di rumah boks pasir atau ajak ia bermain ke pantai atau taman untuk memainkannya.

13 sampai 18 bulan

Di tingkat usia ini Si Kecil akan membuat Anda sibuk luar biasa. Ada saja yang dilakukannya, berlari melesat keluar pagar, menaiki tangga dan sejenisnya. Tak ada hari yang akan Anda lewatkan tanpa cemas dan mengawasinya berjalan. ‘Sangat aktif’ itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisinya sekarang. Di usia ini mungkin ia akan sangat menyukai bola, ayunan dan tangga panjat.

Kedua tangannya juga semakin terkoordinasi dengan baik. Gerakannya menjadi lebih efisien; mampu menyusun balok dengan baik dan mulai bisa menggambar. Permainannya lebih banyak bersifat eksperimentasi, misalnya “Apa yang terjadi kalau bola itu aku jatuhkan?” atau ”Apa yang terjadi jika pengungkit ini kutarik?” Ia sangat menikmati konsekuensi perbuatannya, dan karena kemampuan mengingatnya belum berkembang baik maka jangan heran kalau ia selalu mengulang-ulang apa ang diperbuatnya.

Batita juga senang memperhatikan apa yang dilakukan orang dewasa. Jadi sebaiknya pilihkan permainan yang mengimitasi (mewakili) kehidupan sehari-hari:

* ’Bata’ Susun. Bata yang terbuat dari karton ini cukup membuatnya senang karena bisa disusun menjadi sebuah ‘dinding’, benteng atau apapun yang diinginkannya. Tapi bagian yang paling memuaskan dari prosesnya adalah ketika ia melihatnya (dinding) runtuh.

* Mainan ‘Tarik dan Dorong’. Mainan ‘mobil-mobilan’ atau kereta dorong akan memperkuat kemampuannya untuk menggunakan seluruh anggota tubuhnya.

* Mainan ‘Pilah & Pilih’. Batita akan senang melakukan kegiatan memilah, memilih, menyusun dan kemudian mengacaknya lagi. Mainan jenis ini—balok susun, menyesuaikan bentuk segi, dsb—mengasah keterampilan ‘menyelesaikan masalah’.

* Prosotan. Ini merupakan media untuk beraktivitas yang paling disukai anak-anak; memanjat, bersembunyi, dan meluncur. Semuanya mengasah keterampilan motorik kasarnya. Memang agak sedikit mahal, namun kini sudah cukup banyak taman bermain yang menyediakan mainan seperti itu. Anda bisa mengajak si kecil ke sana di akhir pekan.

* Bola. Bola yang mudah dipegang—bukan yang terbuat dari karet atau vinyl—akan sangat disukai oleh anak-anak pada tingkat usia ini. Inilah masa dimana Anda dapat memperkenalkan gerakan ‘menangkap’ pada si kecil.

* Krayon dan Buku Gambar. Ayo asah tulisan ‘cakar-ayam’-nya! Sediakan krayon (yang bisa dibersihkan dengan mudah) dan kertas yang ditempel di lantai (supaya tidak bergeser).

* Sepeda Roda Tiga/Mobil ‘Genjot’. Pilih yang ada tangkai pendorong di belakangnya dan diberi ‘music-box’ atau bel aneka bunyi.

* Mainan Perkakas/’Kitchen Set’. Mainan martil, kunci Inggris, tang, kompor, panci, gelas dan sejenisnya merangsang perilaku imitatifnya terhadap perilaku orang dewasa.

* Buku Bergambar. Si Batita akan bertambah senang melihat buku-buku bergambar yang menampilkan obyek-obyek dan aktivitas yang diakrabinya. Dia mungkin juga akan bertambah bangga kalau sekarang koleksi bukunya bertambah banyak dan bisa memilih sendiri buku yang ingin Anda bacakan..

19 sampai 24 bulan

Si kecil sedang senang-senangnya mengembangkan independensi dalam dirinya. Semua hal selalu ingin ia lakukan sendiri. Tapi Anda tetap harus mengingatkan bahwa ia punya keterbatasan dan suatu ketika ia pun akan datang kepada Anda untuk minta bantuan.

Ia juga akan mulai belajar bahwa ia bisa melakukan apa saja dengan tangannya. Memencet-mencet tombol remote, membuka dan menutup pintu atau memainkan tombol lampu adalah tindakan yang cukup akan membuat Anda pusing kepala. Mainan-mainan yang memiliki bagian-bagian terbuka-tertutup—buku ’flip-flap’, pop-up, bongkar pasang, mobil-moblan dengan pintu yang bisa terbuka, mainan ’kitchen-set’—adalah jenis yang bia membantunya bereksplorasi.

Di tahapan usia ini, anak belajar dari permainan tak berstruktur, karena itu sediakan ia mainan-mainan seperti ini:

* ‘Tea Set’ atau Rumah-rumahan. Mainan jenis ini akan merangsang daya imajinasinya. Mereka akan meniru perilaku orang dewasa yang sedang meminum teh, mulai dari meracik hingga menyajikannya. Atau mencoba menata furnitur rumah (mini) sekehendak hati mereka.

* Balok Besar dan Kecil. Memainkan balok-balok (bergambar atau bernomor) akan menstimulasi kemampuannya untuk menangani sesuatu. Dalam hal bermain balok-balok, ia akan belajar menggenggam, menumpuk dan memilah dengan baik.

* Alat Musik Mini. Secara umum, anak-anak sangat menyukai musik. Berikan mereka gitar mini, piano keyboard, drum mini, marakas, dsb.

* Puzzles. Puzzle adalah merupakan salah satu cara terbaik untuk memberi kepuasan tersendiri untuk si kecil. Mampu mencocokkan susunan potongan gambar sesuai tempatnya adalah sebuah kesenangan luar biasa bagi si kecil. Pilihlah jenis puzzle yang memiliki corak sederhana dan mudah ditempelkan.

* Buku Bersuara dan CD. Banyak buku-buku interaktif elektronik yang bila gambar tertentunya disentuh dengan pulpen khusus akan menghasilkan suara. Buku-buku jenis tersebut sudah banyak terjual ditoko-toko buku. Buku jenis ini tentunya akan menyenangkan hati anak-anak, karena ia akan merasa takjub mendengar suara-suara yang dianggapnya baru. Berikan juga CD-CD interaktif yang bisa dimainkan bersama Anda di komputer.

* ‘Kereta-keretaan’. Dengan mainan jenis ini anak belajar mengasah kecekatannya menjalankan kereta-keretaan sekaligus mengatur lalu lintas pergerakan mobil (mobilan). Ia bisa memanfaatkan sudut-sudut lemari, kolong sofa, dan lain-lain sebagai perlintasan.

* Krayon dan Buku Gambar. Si kecil semakin tertarik untuk membuat karyanya sendiri. Dinding, koran, furnitur atau lantai, pasti menjadi kanvas favoritnya. Jika sudah seperti ini sediakan alat tulis dan gambar serta kertas ukuran besar/lebar yang bisa ditempelkan di meja atau dinding di kamar tidurnya.

25 sampai 30 bulan

Si kecil sekarang sudah berusia 2 tahun, dan kini ia bertambah asertif (tegas/terlihat jelas sikapnya). Tapi ia juga akan mengalami tantangan besar melawan keinginannya untuk mandiri di satu sisi, dengan kebutuhannya untuk tetap meminta bantuan dari orang lain, di sisi lain. Kalau Anda sering melihatnya mengulang-ulang aktivitas atau sebuah perilaku, itu artinya ia sedang menguji batasnya.

Bersamaan dengan munculnya kemandirian, keterampilan berbahasanya juga meningkat. Sekarang ia sudah bisa berbicara dengan kalimat pendek dan pandai mengungkapkan maksudnya jika ia menginginkan sesuatu. Ia bisa minta dibuatkan susu atau menawar untuk tidak tidur siang. Tapi ia masih belum paham konsep waktu seperti ’bulan depan’ atau ’tahun depan’.

Ia juga sudah dapat membayangkan sesuatu dengan gambar di pikirannya, mengatur posisi peletakan mainannya berdasarkan ukuran besarnya atau mengelompokkan warna. Daya ingatnya akan semakin meningkat, ia dapat menceritakan apa yang ia makan saat makan siang kepada Anda. Anak-anak usia 2 tahun juga biasanya sudah bisa berhitung hingga 10.

Anak-anak usia batita juga amat tersemangati dengan dongeng-dongeng. Karenanya pilihkan jenis mainan yang bisa menyalurkan energinya dan mainan yang bisa mengembangkan daya pikirnya.

* Mainan yang Bisa Dikendarai. Mereka masih suka mendorong dan menarik mainan-mainan beroda. Sepeda roda tiga, gerobak dorong atau mobil ‘genjot’ masih sangat disukainya. Pilihlah mainan yang memberi keseimbangan cukup bagi anak.

* Bola. Mainan ini masih jadi mainan favoritnya. Namun cara memainkannya kini sudah bisa ia buat lebih teratur dari sebelumnya. Ia sudah dapat melemparnya dengan cara yang benar dan tepat. Beberapa anak di usia ini bahkan sudah bisa bermain ’lempar-tangkap’ bola. Membelikannya satu set bola basket lengkap dengan jaring mininya atau set futsal lengkap dengan gawang mininya, akan membuatnya tambah bergairah bermain.

* Perangkat Seni. Jika dulu ia memiliki koleksi pensil warna atau krayon, kini saatnya memperkenalkan karya seni padanya. Ajak mereka untuk menciptakan karya seni dengan menggunakan cat air, sagu kanji yang diberi warna tau lilin lempug. Sediakan juga sebuah area khusus untuk kegiatan ini di rumah Anda. Biarkan ia bereksperimen dan berkreasi dengan segala kekacauannya.

* Instrumen Perkusi. Inilah saat dimana musik dapat menginspirasi si kecil untuk berjoget, bertepuk tangan, berputar, beringkrak-jingkrak bahkan berteriak. Beri mereka drum mini, tamborin atau kendang mini untuk merangsang energi barunya. Bereksperimen dengan beragam bunyi dari berbagai macam jenis alat musik menuntun anak mengenal tempo irama.

* Kostum. Bermain peran (pura-pura) akan menjadi kesenangan baru si kecil saat ini. Belikan ia baju dokter, baju superhero, topi, topeng hero dan sebagainya. Simpan semuanya di lemari khusus supaya sekali waktu bisa dimainkan bersama Anda atau teman-temannya.

* Mainan Perkakas/’Tea Set’. Mainan martil, kunci Inggris, tang, kompor, panci, gelas, replika penyedot debu atau ’tea set’ merangsang perilaku imitatifnya terhadap perilaku orang dewasa. Ajak ia bermain sebagai montir atau tukang kayu atau siapkan juga sebuah pesta kecil agar ia bisa menjadi koki dan tuan rumah yang baik dalam acara itu.

* Mainan Konstruksi. Ada banyak jenis untuk mainan ini, Anda pasti tahu tentang itu. Ada mainan merangkai balok kecil menjadi pesawat, rumah, istana, jembatan, robot dan sebagainya.

* Puzzles. Sediakan puzzle dengan gambar yang lebih rumit, yang terdiri dari 5 atau 8 serpihan. Tidak selamanya bermain puzzle harus merangkai serpihan, tapi juga misalnya membelikan replika rumah-rumahan lengkap dengan kunci plastiknya atau boneka dengan berbagai kostum serta aksesorisnya untuk dipadu-padankan.

31 sampai 36 bulan

Selamat! Sekarang si kecil berulang tahun ke-3. Di usianya sekarang ia sudah siap dengan permainan-permainan yang lebih menantang. Lebih dari itu, jika ia sekarang sudah dapat melepas dan memakai kausnya, mencuci tangan sendiri dan menyikat gigi sendiri, itu artinya ia sudah mampu memainkan balok-balok rumit dan permainan papan (monopoli, halma, ular tanggadsb). Kebanyakan anak usia 3 tahun juga sudah bisa menggambar garis vertikal.

Ia sekarang juga sudah tumbuh menjadi pejalan kaki, ‘pelari’ dan ‘pelompat’ yang kuat dan tangkas. Bahkan mengatur keseimbangan tubuh dengan menggunakan hanya dengan satu kakinya pun mampu ia lakukan. Semua kemampuan itu dapat dipahami, bahwa sekarang merupakah saatnya untuk memberinya mainan-mainan yang berupa olahraga mini. Dia juga mungkin ingin melibatkan kawan-kawannya dalam permainan ini dan mulai bisa fokus serta mengenal satu-dua orang teman bermainnya. Permainan terstruktur mungkin cocok untuk itu.

Semakin bertambah usianya, ia semakin bertambah imajinatif. Ia tidak lagi hanya peduli dengan hal-hal yang berbau fisik (artifisial) , tapi sudah bisa mengarang cerita. Sediakan mainan-mainan seperti kostum tokoh atau profesi untuk ia mainkan dalam permainan peran/pura-pura.

* Puzzles. Batita sedang giat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan koordinasi mata-tangan. Tidak ada mainan yang lebih baik selain memberinya pasel ‘jigsaw’. Pilih yang punya serpihan besar dan simpel serta dengan gambar yang mudah dikenali.

* Papan Permainan. Anda bisa mulai mengajaknya bermain ular tangga atau monopoli dengan jenis yang lebih simpel. Sebab ditingkat usia ini proses perkembangan otaknya sedang berlangsung sangat luar biasa.

* Peralatan Dapur Mini. Anak-anak di usia ini gemar bermian peran dan pura-pura, dan salah satu hal paling sering mereka imitasi adalah perilaku Ayah dan Ibunya. Sebuah ‘kitchen set’ memberi mereka kekuasaan untuk membuat ramuan orisinil. Tambahkan dengan botol-botol bekas selai, cuka, dan sebagainya.

* Mainan Konstruksi. Kebanyakan batita sangat mahir menyusun balok, tapi bukan berrarti permainan itu sudah menjemukan buat mereka. Kini mereka lebih menyukai balok-balok yang saling terkait (Lego/Duplo), sehinga membentuk sebuah konstruksi yang semakin lama semakin tinggi.

* Perangkat Seni. Kreativitas harus dipupuk sejak dini, dan kinilah saatnya. Sediakan krayon, cat air, clay, kolase dari majalah atau Koran, kertas konstruksi atau cat jari. Pastikan semua material itu bisa dicuci sisanya dan tak beracun.

* Peralatan Luar Rumah (Outdoor). Begitu si kecil menguasai keterampilan fisik, ia akan menyukai mainan-mainan yang bisa menguji kemampuannya itu. Raket bulu tangkis, tennis atau pingpong, miniatur bola basket, bola, satu set perlatan golf mini adalah mainan-mainan yang disukainya.

* Buku. Keterampilan berbahasa dan kosa kata si kecil semakin bertambah dengan sempurna. Karena itu sangat penting untuk melimpahinya dengan buku-buku yang sesuai usianya. Anak-anak usia ini senang mengikuti narasi dan sudah mulai bisa memahami kalimat-kalimat rumit serta cerita.

baca selengkapnya......